Mee, Namaku (35)
Mee, Namaku (34)
Mee, Namaku (33)
Akhir Cerita Kota
Mee, Namaku (32)

Gelap malam telah berakhir pada saat dini
Kumandangnya dikirim angin sayup-sayup
Matahari terbit pertama aku lihat di sini

//
28 Juli 2025

Seorang sais tak pernah lupa memasang sepatu kuda
Larinya kencang berderak-derak
Aku tak dapat bertanya, dimana aku berada?

//
21 Juli 2025

Hidup tak damai sudah dimulai sejak pagi
Harus dilalui sekalipun tak ada rela
Aku bisa tahan tidak makan berhari-hari
Kali ini tak tahan, gigi sedang memalu kepala

//
14 Juli 2025

Ringkik turangga mengepung telinga, menyisakan tanya tentang layu rerumputan di tepian roda kereta pasukan berkuda…

Bunyi sirine berhamburan, menyeruak, menyaput malam membangunkan hening…

//
10 Juli 2025

Kalau ada yang dapat menikmati hari demi hari
Dengarkan aku, berjalanlah dengan kepala tegak
Tengoklah, aku lebih rapuh dari kaktus

//
7 Juli 2025

Budaya

  • All Posts
  • Budaya
Load More

End of Content.

Sastra

  • All Posts
  • Sastra
Load More

End of Content.