Akhir Cerita Kota
Ringkik turangga mengepung telinga, menyisakan tanya tentang layu rerumputan di tepian roda kereta pasukan berkuda…
Bunyi sirine berhamburan, menyeruak, menyaput malam membangunkan hening…
Ringkik turangga mengepung telinga, menyisakan tanya tentang layu rerumputan di tepian roda kereta pasukan berkuda…
Bunyi sirine berhamburan, menyeruak, menyaput malam membangunkan hening…
Kemarin, kabar duka menyemai bumi…
Tentang Kau yang selalu ramah, mengumbar senyum dan melambaikan tangan menyapa
manusia tanpa sekat hingga Tuhan memanggilmu pulang di usia 88 tahun…
Perginya Sang Pendamai Read More »
Januari telah tiba
Menggelinding seperti roda
Yang habis melindas tai kucing
Di jalanan tipu menipu bau kencing
Sajak Lima Belas Januari Read More »
Angin Januari telah sampai
Di ubun-ubun kota
Menuangkan keruh hujan
Mengabarkan amis harapan
Aku khawatir dan bertanya tentang kapan bahagia menjadi bagian dari cerita ini?
Tentang Sedih dan Bahagia Read More »
Fajar belum menyingsing
Azan Subuh baru usai
Mimpi tersekat
Pada ranting asa
Alurnya tinggalkan juta harap
Daru beranjak
Ia mencium bau bangkai matahari
Di kantung hitam mata kekasihnya
Mei dan Terali Besi Read More »
Aku menunggumu disini
Setelah sepanjang malam mencari
Di selala-sela tumpukan sajadah dan bilik-bilik fb
Aku Menunggumu Disini Read More »
Beribu kata menggulung bagai air bah
Menikam mata menebar kegelisahan yang
Bertumpuk-tumpuk dalam kepala tumbuh menjadi
Rambut yang makin menua
Masih Kusimpan Sekarung Kata-kata Read More »